6 Tahapan Mencapai Klaritas dalam Komunikasi

www.bmtpas.com Mengacu pada literatur komunikasi (seperti Effective Communication oleh Michael J. Papa dan Business Communication oleh Mary Ellen Guffey), komunikasi dianggap memiliki klaritas jika memenuhi beberapa indikator berikut:

  1. Pesan Disampaikan dengan Bahasa yang Sederhana dan Mudah Dipahami

    • Menghindari jargon teknis (kecuali audiens sudah akrab).

    • Menggunakan kalimat pendek dan langsung ke poin utama.

  2. Struktur Pesan Logis dan Sistematis

    • Informasi diurutkan dengan alur yang jelas: pembukaan, isi, dan penutup.

    • Tidak melompat-lompat atau berpindah topik tanpa transisi.

  3. Penggunaan Kata yang Tidak Ambigu

    • Memilih kata-kata yang tidak bisa ditafsirkan lebih dari satu makna.

    • Menghindari idiom atau metafora jika audiens tidak terbiasa.

  4. Penekanan pada Ide Pokok

    • Ide utama ditekankan dengan cara diulang atau ditegaskan.

    • Tidak teralihkan oleh informasi sekunder yang berlebihan.

  5. Pemberian Contoh atau Ilustrasi

    • Penjelasan diperkuat dengan contoh nyata untuk menghindari kebingungan.

  6. Respons Audiens Menunjukkan Pemahaman

    • Jika audiens dapat mengulangi pesan dengan benar atau memberikan respons yang tepat, berarti klaritas tercapai.

6 Tahapan untuk Mencapai Klaritas dalam Komunikasi

Bagi pemula, berikut adalah 6 langkah praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan klaritas dalam komunikasi:

  1. Pahami Tujuan Komunikasi

    • Sebelum menyampaikan pesan, tanyakan: “Apa inti pesan yang ingin saya sampaikan?”

    • Tujuan yang jelas akan memandu isi dan gaya penyampaian.

  2. Kenali Audiens

    • Sesuaikan bahasa dan gaya komunikasi dengan latar belakang, pendidikan, atau budaya audiens.

    • Hindari istilah teknis jika audiens awam.

  3. Gunakan Kalimat Sederhana dan Spesifik

    • Gunakan kalimat pendek (10–20 kata) dan hindari struktur rumit.

    • Contoh: Ubah “Fasilitasi proses implementasi sinergitas lintas sektor” menjadi “Bantu jalankan kerja sama antarbagian.”

  4. Susun Pesan secara Terstruktur

    • Gunakan kerangka: Pembuka (pengantar), Isi (inti pesan), Penutup (kesimpulan atau ajakan).

    • Gunakan penanda seperti: “Pertama…”, “Kemudian…”, “Akhirnya…”

  5. Gunakan Umpan Balik

    • Minta audiens mengulang atau menjelaskan kembali untuk memastikan pemahaman.

    • Amati ekspresi wajah atau respon non-verbal untuk melihat apakah ada kebingungan.

  6. Latihan dan Refleksi

    • Latih komunikasi di depan cermin, atau rekam dan dengarkan kembali untuk mengevaluasi kejelasan pesan.

    • Minta kritik dari orang lain: “Apakah maksud saya tadi bisa kamu pahami dengan jelas?”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *