Sejarah Singkat Perintah dan Pelaksanaan Haji oleh Rasulullah SAW

www.bmtpas.com Pada tahun ke-6 Hijriah, Nabi Muhammad menerima perintah untuk melaksanakan ibadah haji melalui wahyu yang hadir lewat mimpi. Wahyu ini menginspirasi antusiasme yang luar biasa di kalangan umat Islam, khususnya Sahabat Muhajirin yang sudah enam tahun meninggalkan Makkah dan sangat merindukan kampung halaman serta keluarga mereka. Mereka berharap dapat segera mengobati rasa rindu dengan melaksanakan haji bersama Rasulullah.

Namun, ketika rombongan umat Islam yang berjumlah sekitar 1.700 orang sampai di Hudaibiyah, mereka dicegat oleh kaum kafir Quraisy yang mengira bahwa kedatangan mereka adalah ancaman militer. Nabi Muhammad kemudian mengutus Sahabat Utsman bin Affan untuk menjelaskan bahwa niat mereka hanyalah untuk beribadah haji. Ketika Utsman tertahan lama dan muncul rumor bahwa ia dibunuh, umat Islam yang menunggu di Hudaibiyah sangat resah dan berbaiat kepada Nabi untuk melawan Quraisy. Namun, Nabi Muhammad menahan mereka dan menunggu kepastian.

Kaum Quraisy kemudian menawarkan perjanjian damai yang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah. Isi perjanjian ini termasuk larangan bagi umat Islam untuk melaksanakan haji pada tahun itu dan adanya masa damai selama sepuluh tahun. Meskipun perjanjian ini tampak tidak adil bagi beberapa sahabat, Nabi Muhammad menerimanya dengan bijaksana dan meminta umat Islam untuk bersabar.

Perjanjian Hudaibiyah membawa banyak keuntungan bagi kaum Muslimin. Perjanjian ini memberikan waktu dan kesempatan bagi umat Islam untuk menyebarkan dakwah Islam secara damai, sehingga banyak orang yang akhirnya masuk Islam. Selain itu, stabilitas yang tercipta memungkinkan umat Islam untuk memperkuat posisi mereka tanpa gangguan dari Quraisy.

Pada tahun ke-8 Hijriah, perjanjian ini dilanggar oleh kaum Quraisy, yang menyebabkan peristiwa Fathu Makkah. Rasulullah memimpin pasukan besar menuju Makkah dan berhasil menaklukkan kota tersebut tanpa pertumpahan darah yang berarti. Penaklukan ini mengakhiri kekuasaan kaum Quraisy dan mengukuhkan Islam di seluruh Jazirah Arab.

Akhirnya, pada tahun ke-10 Hijriah, Rasulullah melaksanakan haji wada’, haji perpisahan yang menjadi haji pertama dan terakhir beliau. Dalam khutbahnya, Nabi Muhammad menyampaikan pesan-pesan penting tentang persatuan umat, keadilan, dan pelarangan praktik jahiliyah. Haji wada’ menandai puncak dari perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan ajaran Islam dan menjadi momentum penting yang meninggalkan warisan berharga bagi umat Islam hingga hari ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *