www.bmtpas.com Surah Ar-Rahman dikenal sebagai salah satu surah yang penuh dengan pengingat tentang nikmat-nikmat Allah, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Salah satu ciri khasnya adalah pengulangan ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” sebanyak 31 kali. Ayat ini, yang artinya adalah “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”, merupakan bentuk pertanyaan retoris yang Allah tujukan kepada manusia dan jin. Ayat ini mengandung banyak pelajaran mendalam, terutama dalam konteks mengingatkan, menegaskan, dan mengajak kepada kesadaran akan kebesaran Allah.
Tujuan Pengulangan Ayat
Ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” memiliki tujuan istifham taqriri, yakni sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, tetapi bertujuan untuk menyadarkan pendengar akan kebenaran nikmat-nikmat Allah. Dengan pengulangan ini, manusia dan jin diingatkan berulang kali bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta adalah karunia Allah yang tiada tandingannya. Ayat ini juga mengingatkan kita akan adanya hari kebangkitan dan pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan di dunia.
Menurut hadis, ketika mendengar ayat ini dibaca, dianjurkan untuk menjawab dengan kalimat:
- Wala bisyai’in min ni’amika Robbana nukadzibu falakal hamdu (“Tak ada satupun dari nikmat-nikmat-Mu yang kami dustakan, wahai Tuhan kami. Segala pujian hanya milik-Mu”).
- La syai’a min ala’ika Robbana nukadzibu falakal hamdu (“Tak ada satupun dari nikmat-nikmat-Mu yang kami dustakan, wahai Tuhan kami. Segala pujian hanya milik-Mu”).
Empat Uraian Utama Surah Ar-Rahman dan Fungsi Pengulangan Ayat
Pengulangan ayat ini dalam surah Ar-Rahman ditempatkan dalam empat uraian utama, yang masing-masing menyoroti tema tertentu. Berikut adalah uraian tersebut:
1. Keajaiban Ciptaan Allah di Langit dan Bumi
Uraian pertama berbicara tentang keajaiban ciptaan Allah yang terhampar di langit dan bumi, termasuk proses penciptaan manusia dan jin, serta kebangkitan. Di sini, ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” diulang sebanyak 8 kali. Pengulangan ini bertujuan untuk:
- Mengingatkan manusia dan jin bahwa segala yang mereka miliki berasal dari Allah.
- Menyadarkan akan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang nyata di sekeliling kita.
- Menegaskan bahwa nikmat yang Allah berikan tidak terhitung jumlahnya.
2. Siksa Neraka dan Kengerian Azab
Uraian kedua menggambarkan siksa neraka dengan segala kengeriannya. Dalam bagian ini, ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” diulang sebanyak 7 kali. Fungsi pengulangan ini adalah:
- Menegaskan bahwa ancaman Allah terhadap orang-orang kafir adalah nyata.
- Mengingatkan manusia dan jin akan konsekuensi dari mendustakan nikmat Allah.
- Mengarahkan perhatian kepada mereka yang tidak menghiraukan peringatan Allah.
3. Kenikmatan Surga bagi Orang-Orang Beriman
Uraian ketiga berkaitan dengan penghuni surga dan kenikmatan yang mereka terima. Pada bagian ini, ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” diulang sebanyak 8 kali. Pesan yang terkandung dalam pengulangan ini adalah:
- Menggambarkan betapa indahnya balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
- Memberikan motivasi kepada manusia dan jin untuk terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketaatan.
- Mengajarkan bahwa nikmat surga adalah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.
4. Dua Surga yang Berbeda
Uraian keempat menggambarkan dua surga yang berbeda dengan surga pada uraian sebelumnya. Di sini, ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” diulang sebanyak 8 kali. Pengulangan ini bertujuan untuk:
- Menekankan keindahan dan kelebihan surga-surga yang Allah ciptakan.
- Mengingatkan bahwa nikmat Allah tidak hanya terbatas di dunia, tetapi juga di akhirat.
- Mengajarkan bahwa Allah memberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatan hamba-Nya.
Hikmah Pengulangan Ayat
Pengulangan ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” dalam surah Ar-Rahman mengajarkan beberapa hal penting:
- Kesadaran akan Nikmat Allah: Dengan pengulangan ini, manusia dan jin diingatkan untuk selalu bersyukur atas segala karunia Allah.
- Peringatan akan Hari Akhir: Ayat ini mengingatkan kita akan adanya hari pembalasan, di mana segala perbuatan akan dipertanggungjawabkan.
- Motivasi untuk Berbuat Kebaikan: Gambaran surga yang penuh dengan kenikmatan memberikan dorongan bagi kita untuk terus meningkatkan amal ibadah.
- Penegasan Kekuasaan Allah: Pengulangan ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna.
Pengulangan ayat “Fabiayyi Ala Irabbikuma Tukadziban” dalam surah Ar-Rahman bukan sekadar repetisi, tetapi merupakan cara Allah untuk menanamkan kesadaran mendalam kepada manusia dan jin. Ayat ini menegaskan betapa banyaknya nikmat Allah yang sering kita abaikan, sekaligus menjadi peringatan agar kita senantiasa bersyukur dan tunduk kepada-Nya. Dengan memahami hikmah di balik pengulangan ini, kita dapat lebih menghargai nikmat Allah dan berusaha untuk selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.