
www.bmtpas.com Dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan bahwa penyakit tidak menular (PTM) mengalami peningkatan yang signifikan secara global, termasuk di Indonesia. PTM adalah penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang, bersifat kronis, dan berkembang secara perlahan. Beberapa jenis penyakit tidak menular yang paling umum adalah penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kenaikan kasus PTM ini telah menjadi perhatian serius karena menimbulkan beban besar terhadap sistem kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Berdasarkan berbagai penelitian, penyebab utama peningkatan PTM berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup dan pola makan. Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, menjadi pemicu utama. Selain itu, faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, stres kronis, serta paparan polusi udara juga turut berkontribusi. Urbanisasi yang cepat turut mendorong perilaku hidup tidak sehat, seperti pola makan instan dan minim olahraga, terutama di kalangan usia produktif.
Salah satu penyakit tidak menular yang mendapat sorotan khusus adalah stroke. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga dapat mati dalam waktu singkat. Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.
Faktor risiko stroke meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Penelitian juga menunjukkan bahwa stres berlebih dan kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko stroke. Deteksi dini dan gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah serangan stroke.
Dua pola makan yang terbukti efektif menurunkan risiko PTM, termasuk stroke, adalah diet DASH dan diet Mediterania. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) menekankan konsumsi buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, serta produk rendah lemak, sambil membatasi natrium, gula tambahan, dan lemak jenuh. Sementara itu, diet Mediterania menitikberatkan pada konsumsi minyak zaitun, ikan, sayur, buah, serta kacang-kacangan, dengan porsi daging merah yang sangat terbatas. Keduanya secara ilmiah terbukti mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mampu mengurangi risiko stroke dan penyakit kronis lainnya.
Dengan meningkatnya angka kasus PTM, kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit ini perlu ditingkatkan. Upaya promotif dan preventif, baik oleh individu maupun pemerintah, menjadi kunci utama untuk menekan lonjakan penyakit tidak menular di masa mendatang.