Harapan dalam Maqam Tasawuf: Roja’

www.bmtpas.com Harapan atau roja’ dalam konteks tasawuf merupakan salah satu maqam yang sangat penting dalam perjalanan spiritual. Harapan adalah perasaan optimis terhadap masa depan dan keyakinan bahwa sesuatu yang diinginkan atau diimpikan akan terwujud. Menurut Al-Qusyairi  harapan adalah salah satu maqam yang harus dimiliki oleh setiap sufi agar dapat mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Harapan menjadi salah satu pilar dalam menjaga semangat dan kekuatan jiwa.

Definisi Harapan dari Berbagai Sumber

Secara umum, harapan didefinisikan sebagai perasaan atau keyakinan bahwa sesuatu yang baik akan terjadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, harapan adalah kepercayaan atau anggapan bahwa sesuatu yang diinginkan akan terjadi. Dalam psikologi, harapan adalah perasaan yang membuat seseorang mampu bertahan dan terus berusaha mencapai tujuan meskipun menghadapi kesulitan. Menurut Victor Frankl, seorang psikolog dan filsuf, harapan adalah sumber kekuatan yang mendorong manusia untuk bertahan hidup dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Mengapa Harapan Perlu Dipupuk dalam Hidup?

Harapan memberikan banyak manfaat positif dalam kehidupan seseorang. Pertama, harapan memberikan motivasi dan semangat untuk terus berusaha mencapai tujuan. Tanpa harapan, seseorang cenderung mudah menyerah dan kehilangan arah. Kedua, harapan membantu mengurangi stres dan kecemasan. Dengan memiliki harapan, seseorang dapat melihat masa depan dengan lebih positif, sehingga mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik. Ketiga, harapan memberikan makna dalam hidup. Ketika seseorang memiliki harapan, ia memiliki alasan untuk hidup dan berjuang, sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna dan penuh tujuan.

Contoh Kisah Nyata Islami

Salah satu contoh kisah nyata tentang kekuatan harapan dalam Islam adalah kisah Nabi Yusuf AS. Nabi Yusuf adalah anak dari Nabi Ya’qub AS, yang mengalami banyak cobaan dalam hidupnya. Ia dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, dan difitnah hingga dipenjara. Namun, Nabi Yusuf tidak pernah kehilangan harapan kepada Allah SWT. Ia terus berdoa dan berusaha, serta selalu menjaga keimanannya. Akhirnya, berkat ketabahan dan harapannya kepada Allah, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara dan diangkat menjadi penguasa Mesir. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya memelihara harapan dan keyakinan kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Kesimpulan

Harapan adalah kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk terus berjuang dan mencapai tujuan hidupnya. Dalam tasawuf, roja’ atau harapan menjadi salah satu maqam yang sangat penting dalam perjalanan spiritual. Dengan memupuk harapan, seseorang dapat menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih baik dan penuh semangat. Kisah sukses seperti Nabi Yusuf AS menunjukkan betapa pentingnya menjaga harapan dan keyakinan kepada Allah dalam hidup. Oleh karena itu, setiap orang perlu selalu memupuk harapan agar dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *