Menjadi Sehat dengan CERDIK: Pesan Inspiratif dari Pengajian Gabungan PIM3 Bambanglipuro

www.bmtpas.com Pada Rabu, 8 Oktober 2025, suasana Masjid Al Jannah Warungpring, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul terasa begitu hangat dan penuh semangat. Jamaah kelompok Ibu Mengaji se-Kapanewon Bambanglipuro berkumpul dalam kegiatan Pengajian Gabungan PIM3, yang diselenggarakan oleh Yayasan Ibu Indonesia Mengaji bekerja sama dengan BMT PAS Bantul. Selain pengajian, acara ini juga menghadirkan penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh drg. Hj. Prasasti Bintarum, atau yang akrab disapa Bu Sasti. Dalam ceramahnya, beliau mengajak para jamaah untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui konsep CERDIK, sebuah singkatan yang mudah diingat namun memiliki makna mendalam tentang bagaimana menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit tidak menular (PTM).

Bu Sasti memulai penjelasan dengan menguraikan makna dari setiap huruf dalam kata CERDIK, yang meliputi Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, serta Kelola stres dengan baik. Menurutnya, keenam langkah ini merupakan kunci utama untuk mencegah penyakit berbahaya seperti jantung, hipertensi, stroke, hingga gangguan ginjal.

Langkah pertama, cek kesehatan secara berkala, sering kali diabaikan oleh masyarakat. Padahal, pemeriksaan sederhana seperti mengukur tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hingga kadar gula dan kolesterol dapat menjadi langkah awal mendeteksi penyakit sejak dini. Bu Sasti menekankan pentingnya kebiasaan ini agar masyarakat tidak menunggu sakit baru kemudian memeriksakan diri.

Langkah kedua adalah enyahkan asap rokok. Rokok, menurutnya, tidak hanya merusak kesehatan perokok aktif, tetapi juga berdampak besar pada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, rokok juga menimbulkan kerugian ekonomi karena biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. “Berhenti merokok berarti memberi hadiah berharga bagi diri sendiri dan keluarga,” ujar Bu Sasti penuh makna.

Selanjutnya, rajin beraktivitas fisik menjadi kebiasaan yang tak kalah penting. Ia menganjurkan agar masyarakat meluangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk bergerak, baik dengan berjalan kaki, bersepeda, maupun senam ringan. Aktivitas ini bukan sekadar menjaga kebugaran, tapi juga meningkatkan semangat dan produktivitas sehari-hari.

Poin keempat adalah diet sehat dan seimbang. Bu Sasti menjelaskan pentingnya mengonsumsi buah dan sayur minimal lima porsi per hari, serta membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih cermat membaca label makanan, karena banyak produk kemasan mengandung gula dan garam tersembunyi. “Apa yang kita makan hari ini menentukan kualitas hidup di masa depan,” katanya.

Tidak kalah penting, istirahat yang cukup juga menjadi bagian dari pola hidup CERDIK. Tidur selama 7–8 jam per hari memberi kesempatan bagi tubuh untuk memulihkan diri, memperkuat sistem imun, serta menjaga keseimbangan emosi.

Langkah terakhir adalah mengelola stres. Bu Sasti mengingatkan bahwa stres yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan jantung. Ia menganjurkan untuk sering berinteraksi sosial, melakukan kegiatan menyenangkan, dan selalu berpikir positif agar hidup lebih seimbang.

Pengajian gabungan tersebut tidak hanya memperkaya rohani, tetapi juga membuka wawasan jamaah tentang pentingnya menjaga kesehatan jasmani. Melalui pesan CERDIK, drg. Prasasti Bintarum berhasil menggabungkan nilai-nilai islami dengan pengetahuan medis yang praktis. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Ibu Mengaji bukan hanya untuk menambah ilmu agama, tetapi juga untuk membentuk generasi yang sehat, bahagia, dan penuh keberkahan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *