Infaq Sebagai Gaya Hidup

Apa kata pertama yang terlintas ketika mendengar gaya hidup atau life style?

BMTPAS.COM Sosialita, fashion, uang, kebiasaan hidup dan yang lainnya. Gaya hidup juga kerap dihubungkan dengan kebiasaan yang selalu dilakukan yang menjadi jati atau citra diri. 

Ada beberapa teori mengenai gaya hidup yang dicuplik, antara lain :

Menurut Kotler (2002, p. 192) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang ia ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002, p. 282), gaya hidup adalah menunjukkan cara bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana ia mengalokasikan waktu.

     Dengan definisi di atas bisa tergambarkan gaya hidup juga bisa dilatih. Bagaimana caranya? Salah satunya yaitu dengan cara membiasakan diri, sering menjumpai, sering melakukan serta mencintai suatu hal tersebut.

    Saat ini Yayasan Ibu Indonesia Mengaji (YIIM) yang bekerja sama dengan BMT Projo Artha Sejahtera (PAS) sedang menggalakkan program mencintai dan menjadikan infaq sebagai kebiasaan atau gaya hidup. Kotak infaq yang berjumlah 70 kotak disertai product knowledge tersebar di warung kelontong serta warung makan dari anggota BMT PAS. Salah satunya di warung mie ayam dan soto Mak 'Am milik ibu Amina yang terletak di dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul.

     Tujuannya adalah agar masyarakat Bantul, khususnya terbiasa mengenal infaq dan manfaatnya yang sangat besar bagi yang memberi maupun yang menerima. Nantinya, hasil dari infaq ini akan di manfaatkan untuk delapan program YIIM, satunan yatim piatu, cek kesehatan dhuafa, tanggap bencana, mobil sahabat cinta mengaji, pengajian sabtu kliwon, bimbingan keagamaan, pembelin alat sekolah, serta program ibu Indonesia mengaji (PIM3).
Salah satu manfaat infaq bagi pemberinya yaitu sebagai sarana untuk membuka pintu rezeki. Jadi, apa salahnya membuat infaq menjadi gaya hidup? Lakukan mulai saat ini dan kita menuai manfaatnya.

 

Penulis: Yuntri Winda