Kisah Si Mbah dan Mie Instan Haji

www.bmtpas.com Si mbah sedang bersiap-siap untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Sanak kerabat dan tetangga pun datang silih berganti untuk pamit haji, sebuah tradisi yang sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia. Mereka datang membawa berbagai macam bekal untuk keperluan si mbah selama di tanah suci. Ada yang membawa madu, makanan dan minuman kemasan, obat-obatan tradisional untuk masuk angin, lauk khas Indonesia yang awet, dan tentu saja, mie instan.

Salah satu tamu membawa mie instan yang penyajiannya bisa langsung dengan menuangkan air panas di kemasan wadahnya. Namun, si mbah tahu bahwa bagasi untuk jamaah haji terbatas. Meski begitu, karena ingin menghormati tamu yang membawakan, si mbah tetap ingin membawa mie instan tersebut.

Ketika anak-anaknya memberitahu bahwa mie instan tersebut memakan banyak volume bagasi, si mbah langsung punya ide. “Tolong kemasannya dibuang dan ganti aja pakai plastik biasa,” ujar si mbah dengan yakin. Maksud si mbah tentu biar bisa hemat volume bagasi.

Anak-anak dan cucunya pun tersenyum mendengar permintaan si mbah. Salah satu cucunya nyeletuk, “Terus bikin mienya nanti gimana, Mbah? Masak airnya di plastik juga?”

Si mbah terdiam sejenak, lalu ikut tertawa bersama anak-anak dan cucunya. Mereka pun saling bercanda, membayangkan bagaimana caranya masak mie instan di plastik. “Mungkin nanti kita bisa cari air panas dari hotel atau minta sama petugas haji,” kata si mbah sambil tertawa kecil.

Akhirnya, anak-anak dan cucunya sepakat untuk tetap membawa mie instan tersebut tanpa membuang kemasannya, dengan harapan bisa membantu si mbah di saat-saat darurat selama di tanah suci. Mereka membagi beberapa kemasan ke dalam koper masing-masing agar tidak memakan banyak tempat.

Kisah si mbah dan mie instan ini menjadi bahan obrolan hangat dan lucu di antara keluarga dan tetangga. Di tengah persiapan haji yang penuh kesibukan, cerita ini membawa tawa dan keceriaan. Si mbah pun berangkat haji dengan hati yang lega dan penuh doa dari keluarga dan tetangga, siap menjalankan ibadah dengan semangat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *