
www.bmtpas.com Dalam Islam, puasa disebut dengan istilah “ṣiyām” (صيام) atau “shaum” (صوم). Secara bahasa, shaum berarti menahan diri dari sesuatu. Secara istilah syariat, puasa adalah: “Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri, dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah SWT.” Ada hadits-hadits yang menjelaskan bahwa puasa adalah perisai dari dosa, maksiat, dan api neraka. Selain itu, pahala puasa sangat istimewa karena langsung Allah عز وجل yang akan membalasnya.
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata keji dan jangan berbuat kebodohan. Jika ada seseorang yang memeranginya atau mencelanya, maka hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (HR. Al-Bukhari No. 1894 dan Muslim No. 1151)
Makna “Perisai” dalam Hadits
Perisai dari Api Neraka
Puasa menjadi tameng yang menghalangi seseorang dari siksa neraka. Dengan menahan hawa nafsu, seseorang lebih dekat kepada ketakwaan dan menjauhi perbuatan maksiat yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka.Perisai dari Hawa Nafsu
Saat berpuasa, seseorang melatih diri untuk mengendalikan syahwat, baik dalam bentuk makan, minum, maupun nafsu amarah. Ini membantu seseorang menjaga akhlaknya dan menjauhi hal-hal yang dilarang.Perisai dari Perbuatan Maksiat
Puasa membentuk kesadaran diri untuk menjauhi perkataan dan perbuatan buruk, karena seseorang yang berpuasa sadar bahwa puasanya tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk dosa.
Fungsi dan Manfaat Puasa Lainnya
Meningkatkan Ketakwaan
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
— (QS. Al-Baqarah: 183)Puasa mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan ketundukan kepada Allah, yang semuanya merupakan bagian dari ketakwaan.
Membersihkan Jiwa dan Hati
Dengan berpuasa, seseorang lebih mawas diri, mengurangi sifat sombong, iri, dan dengki.Melatih Kesabaran
Puasa melatih kesabaran dalam menghadapi lapar, haus, dan cobaan lainnya, sehingga membentuk karakter yang lebih kuat.Meningkatkan Solidaritas Sosial
Ketika berpuasa, seseorang merasakan bagaimana rasanya lapar seperti kaum fakir miskin, sehingga muncul rasa empati dan keinginan untuk berbagi.Memberikan Manfaat Kesehatan
- Mengistirahatkan organ pencernaan.
- Detoksifikasi tubuh dari racun.
- Meningkatkan sistem metabolisme dan daya tahan tubuh.
Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda
Rasulullah ﷺ bersabda:كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan dilipatkan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.’”
— (HR. Al-Bukhari No. 1904 dan Muslim No. 1151)