www.bmtpas.com Secara bahasa, “serve” berasal dari bahasa Inggris yang berarti: melayani, membantu atau melakukan sesuatu untuk orang lain. Dalam konteks luas, bisa juga berarti berkontribusi, mengabdi, atau memberikan manfaat kepada pihak lain.
Dalam konteks kehidupan, to serve berarti menghadirkan diri bukan untuk mengambil, tetapi untuk memberi. Ini mencakup sikap, tindakan, bahkan cara berpikir yang berorientasi pada kebaikan bagi sesama.
Apa yang didapat secara internal ketika seseorang hidup untuk melayani?
Ketika seseorang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memberi manfaat kepada orang lain, ada sejumlah kenikmatan batin dan kepuasan internal yang bisa didapat:
✅ 1. Rasa makna dan tujuan hidup
Orang merasa hidupnya berarti.
Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari terasa tidak hampa karena ada nilai yang lebih besar di baliknya.
✅ 2. Kebahagiaan yang lebih dalam (eudaimonic happiness)
Berbeda dari kesenangan sesaat (hedonistic pleasure), ini adalah kebahagiaan yang muncul dari kesadaran bahwa hidupnya bermanfaat.
Studi psikologi positif menunjukkan bahwa orang yang sering memberi dan membantu lebih cenderung merasa bahagia secara mendalam.
✅ 3. Rasa koneksi sosial dan cinta
Melayani menciptakan ikatan antar manusia.
Kita merasa bagian dari komunitas, dari sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri.
✅ 4. Rasa syukur dan rendah hati
Ketika memberi atau membantu, seseorang seringkali menyadari bahwa ia pun diberi banyak, dan ini menumbuhkan syukur serta empati.
✅ 5. Pertumbuhan pribadi
Melayani seringkali mendorong orang keluar dari zona nyaman, menumbuhkan kesabaran, pengertian, dan keberanian.
Kesimpulan
“Serve” bukan hanya aktivitas fisik memberi bantuan, tetapi sikap batin yang menempatkan kepentingan orang lain sebagai bagian penting dari hidup. Ketika seseorang hidup untuk memberi, ia tak hanya membuat dunia lebih baik—ia pun menemukan kedamaian dan kepuasan batin yang sejati.
“The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others.” — Mahatma Gandhi