Mensyukuri yang Sedikit, Meraih Keberkahan yang Besar

www.bmtpas.com Hadis yang berbunyi, “Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak,” diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya melalui jalur sahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu.

Biografi Singkat An-Nu’man bin Basyir

An-Nu’man bin Basyir lahir sekitar 14 tahun sebelum Hijriyah (sekitar 609 M) dan wafat pada tahun 64 Hijriyah (sekitar 684 M). Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai orator ulung dan pemimpin yang bijaksana. An-Nu’man bin Basyir meriwayatkan sekitar 114 hadis dari Rasulullah SAW. Selain perannya sebagai periwayat hadis, beliau juga pernah menjabat sebagai gubernur di Kufah dan Hims pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Makna Bersyukur dalam Islam

Bersyukur dalam Islam berarti mengakui dan menghargai segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil. Pengakuan ini diwujudkan melalui hati, lisan, dan perbuatan. Dengan bersyukur, seorang hamba menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Allah dan menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak-Nya.

Jenis-Jenis Syukur

Para ulama membagi syukur menjadi tiga jenis utama:

  1. Syukur dengan Hati: Menyadari dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah SWT. Kesadaran ini menumbuhkan rasa cinta dan ketundukan kepada-Nya.

  2. Syukur dengan Lisan: Mengungkapkan rasa syukur melalui ucapan, seperti mengucapkan “Alhamdulillah” atau memuji Allah atas nikmat yang diberikan.

  3. Syukur dengan Perbuatan: Menggunakan nikmat yang diberikan untuk kebaikan dan dalam ketaatan kepada Allah. Misalnya, menggunakan harta untuk bersedekah atau ilmu untuk mengajarkan kebaikan.

Keutamaan Bersyukur dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an menyebutkan berbagai keutamaan bagi orang-orang yang bersyukur, antara lain:

  • Penambahan Nikmat: Allah berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7). Ini menunjukkan bahwa rasa syukur dapat menjadi sebab ditambahkannya nikmat oleh Allah.

  • Kedekatan dengan Allah: Dalam QS. Al-Baqarah: 152, Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku…” Ayat ini mengindikasikan bahwa bersyukur dapat mendekatkan hamba kepada Tuhannya.

  • Perlindungan dari Azab: Sebaliknya, Allah mengingatkan bahwa mengingkari nikmat dapat mendatangkan azab yang pedih (QS. Ibrahim: 7). Ini menegaskan pentingnya bersyukur untuk mendapatkan perlindungan dari siksa-Nya.

Dengan memahami dan mengamalkan konsep syukur, seorang Muslim akan mampu menjalani kehidupan dengan penuh rasa terima kasih, memanfaatkan setiap nikmat untuk kebaikan, dan senantiasa berada dalam lindungan serta rahmat Allah SWT.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *