
www.bmtpas.com Iman dalam Islam adalah keyakinan yang teguh dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Iman bukan sekadar percaya, tetapi juga harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Iman itu memiliki lebih dari tujuh puluh cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman.” (HR. Muslim)
Menjaga dan merawat iman dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, berzikir, menjauhi maksiat, serta memperbaiki akhlak.
Definisi Akhlak
Akhlak adalah sifat dan perilaku seseorang yang tercermin dalam sikap dan tindakannya. Akhlak yang baik mencerminkan kesucian hati dan keimanan yang kuat. Dalam Islam, akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Hubungan Iman dan Akhlak
Iman yang kuat akan melahirkan akhlak yang baik, karena seseorang yang benar-benar beriman akan selalu berusaha berbuat baik dan menjauhi keburukan. Allah ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7)
Sebaliknya, iman yang lemah akan membuat seseorang mudah tergelincir dalam akhlak buruk seperti berbohong, berdusta, dan berbuat zalim. Oleh karena itu, iman harus terus dipelihara agar tetap kokoh dan menghasilkan akhlak yang baik.
Kesempurnaan iman seseorang tercermin dalam akhlaknya. Semakin baik akhlaknya, semakin sempurna pula imannya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)
Dengan demikian, untuk mencapai iman yang sempurna, seseorang harus memperbaiki dan menjaga akhlaknya. Sebab, iman tanpa akhlak yang baik akan terasa hampa, dan akhlak tanpa iman tidak akan bernilai di sisi Allah.