“Santunan Lebaran Yatim: Delapan Keutamaan yang Mencerahkan Jiwa”

www.bmtpas.com Menyantuni anak yatim, piatu, atau dhuafa adalah tindakan mulia yang memberikan dampak besar, tidak hanya bagi mereka yang menerimanya, tetapi juga bagi orang yang melakukannya. Berikut adalah delapan keutamaan yang menjadikan penyantunan anak yatim sebagai sebuah perbuatan yang amat berharga dalam pandangan agama dan kemanusiaan.

Pertama, menyantuni anak yatim adalah manifestasi cinta kasih dan belas kasih yang mencerminkan ajaran agama yang penuh kasih sayang. Ketika seseorang membantu anak yatim atau piatu, mereka memperlihatkan ketulusan hati dan kepedulian yang mendalam terhadap kehidupan mereka yang terpinggirkan.

Kedua, penyantunan anak yatim merupakan jalan menuju keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seseorang akan mendapatkan berkah dan pahala besar dari Tuhan yang Maha Pengasih.

Ketiga, melalui penyantunan anak yatim, seseorang dapat memberikan pengaruh positif dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan memberikan pendidikan, perhatian, dan cinta kepada anak-anak ini, kita membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang tangguh dan berbakti kepada masyarakat.

Keempat, menyantuni anak yatim adalah sarana untuk menguatkan hubungan sosial dan solidaritas antar sesama. Dengan melibatkan diri dalam membantu mereka yang kurang beruntung, kita memperkuat ikatan sosial dan membangun komunitas yang lebih peduli dan inklusif.

Kelima, penyantunan anak yatim membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi kedua belah pihak. Anak yatim mendapat kesempatan untuk merasakan kasih sayang dan kehangatan keluarga, sementara penyantun merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin karena telah memberikan manfaat kepada sesama.

Keenam, penyantunan anak yatim adalah investasi dalam pembangunan masa depan yang lebih baik. Dengan memberikan perhatian kepada anak-anak yang terpinggirkan, kita turut berkontribusi dalam menciptakan generasi yang lebih berdaya dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Ketujuh, penyantunan anak yatim menciptakan lingkungan yang lebih berempati dan berwawasan luas. Dengan terlibat dalam membantu mereka yang kurang beruntung, kita belajar untuk lebih memahami dan menghargai kehidupan orang lain, sehingga tercipta masyarakat yang lebih toleran dan inklusif.

Terakhir, menyantuni anak yatim adalah amal jariyah yang akan terus memberikan manfaat bahkan setelah kita tiada. Pada akhirnya, perbuatan baik ini akan menjadi bekal dan pahala yang akan mengiringi kita di akhirat nanti. 

Program Santunan Lebaran Yatim untuk Yatim/Piatu/Dhuafa pada Ramadhan 1445 H ini akan dilaksanakan oleh BMT PAS bersama Yayasan Ibu Indonesia Mengaji  pada hari Sabtu, 06 April 2024. Berbagi itu membahagiakan, kirimkan donasi saudara di BSI No Rekening 711.688.7767 a/n Yayasan Ibu Indonesia Mengaji.

Dengan demikian, menyantuni anak yatim bukan hanya sekadar tindakan kebaikan, tetapi juga merupakan sebuah investasi yang memberikan dampak yang luas dan berkelanjutan bagi individu, masyarakat, dan umat manusia secara keseluruhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *