Sejarah Awal Berdirinya Koperasi di Indonesia

www.bmtpas.com Koperasi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam perjalanan ekonomi bangsa. Awal mula berdirinya koperasi di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda. Pada awal abad ke-20, kondisi ekonomi rakyat Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak petani dan buruh yang hidup dalam kemiskinan karena sistem ekonomi yang sangat berpihak pada kepentingan penjajah dan para pengusaha besar.

Kesadaran akan pentingnya upaya kolektif untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat mulai tumbuh. Pada tahun 1896, seorang Pamong Praja Patih di Purwekerto bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikan bank tabungan di Purwokerto untuk membantu para pegawai negeri yang terlilit utang pada rentenir. Ini merupakan cikal bakal konsep koperasi di Indonesia. Namun, koperasi pertama yang resmi berdiri adalah “De Coöperatieve Vereeniging Boerenleenbank” pada tahun 1908 yang diprakarsai oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja.

Perkembangan koperasi di Indonesia semakin pesat setelah kemerdekaan. Pada tanggal 12 Juli 1947, Kongres Koperasi Indonesia pertama kali diadakan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres ini melahirkan berbagai kesepakatan dan strategi untuk memajukan koperasi di Indonesia. Oleh karena itu, tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional sebagai penghormatan atas kongres bersejarah tersebut.

Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 33, koperasi diakui sebagai salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 mengatur lebih lanjut mengenai peran dan fungsi koperasi di Indonesia. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi berperan sebagai alat untuk mewujudkan perekonomian yang lebih adil dan merata.

Koperasi juga memiliki fungsi sebagai wadah bagi anggota untuk saling bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan bersama. Prinsip-prinsip koperasi seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, pengelolaan yang demokratis, partisipasi ekonomi anggota, serta pendidikan dan pelatihan anggota menjadi landasan penting bagi operasional koperasi. Dengan prinsip-prinsip tersebut, koperasi diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi yang kuat dan mandiri, serta mampu menghadapi tantangan globalisasi.

Dalam kesimpulan, koperasi memiliki sejarah panjang dalam perjuangan ekonomi Indonesia dan berperan penting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan yang merata. Peringatan Hari Koperasi setiap tanggal 12 Juli menjadi momentum untuk mengingat dan merayakan kontribusi koperasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *