Transformasi Ekosistem Koperasi di Indonesia

www.bmtpas.com Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dipecah menjadi dua nomenklatur di era Kabinet Merah Putih, yakni Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM. Dalam pidato awalnya, Budi Arie mengemukakan tiga langkah utama yang akan menjadi fokusnya selama 100 hari pertama untuk memperbaiki ekosistem perkoperasian di Indonesia. Langkah-langkah ini meliputi digitalisasi koperasi, rebranding dan revitalisasi koperasi, serta penguatan tata kelola dan sumber daya koperasi. Ia berharap, dengan adanya upaya ini, minat masyarakat untuk bergabung dengan koperasi akan meningkat. Budi Arie juga menyoroti rendahnya rasio masyarakat Indonesia yang saat ini menjadi anggota koperasi, yang menunjukkan bahwa ada tantangan besar dalam meningkatkan peran koperasi di masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan zaman, Budi Arie menegaskan bahwa koperasi perlu beradaptasi dengan era digital. “Sekarang, semua serba digital. Koperasi dihadapkan pada tantangan ini, sehingga salah satu program saya adalah rebranding dan revitalisasi koperasi,” ujar Budi. Dalam upayanya ini, ia menyatakan bahwa sinergi antar kementerian sangat penting, terutama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kini telah berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Menurutnya, digitalisasi koperasi akan membuat koperasi lebih relevan, efisien, dan menarik bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda yang kini lebih banyak terhubung melalui teknologi digital.

Langkah kedua, rebranding dan revitalisasi koperasi, dianggap penting oleh Budi Arie untuk memperbaiki citra koperasi di mata publik. Rebranding tidak hanya sekadar mengganti logo atau nama, tetapi lebih kepada perubahan pola pikir masyarakat terhadap koperasi, bahwa koperasi adalah lembaga yang modern, inovatif, dan mampu memberikan manfaat nyata bagi anggotanya. Dalam hal ini, revitalisasi koperasi bertujuan untuk menyegarkan kembali semangat koperasi agar lebih profesional dan kompetitif, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bisnis yang semakin dinamis.

Terakhir, penguatan tata kelola dan sumber daya koperasi menjadi salah satu pilar utama dalam membangun koperasi yang sehat dan berdaya saing. Budi Arie menekankan bahwa tanpa manajemen yang baik dan sumber daya yang memadai, koperasi akan sulit berkembang. Oleh karena itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia di koperasi akan menjadi perhatian khusus.

Melalui ketiga langkah ini, Budi Arie optimis ekosistem koperasi di Indonesia dapat berkembang pesat dan menarik lebih banyak partisipasi dari masyarakat. Perubahan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah anggota koperasi tetapi juga menguatkan posisi koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *