“Infaq dalam Al-Baqarah 261: Tafsir dan Hikmahnya”

www.bmtpas.com Ayat 261 surat Al-Baqarah merupakan salah satu ayat yang paling kuat dalam menggambarkan keutamaan infaq di jalan Allah. Allah menggunakan perumpamaan agraris yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, yaitu sebutir benih yang tumbuh berlipat ganda, untuk menjelaskan bahwa harta yang dikeluarkan dengan niat ikhlas tidak akan berkurang, melainkan justru berkembang dengan pahala yang berlipat.

Penjelasan Ulama Tafsir tentang Infaq

Para ulama tafsir sepakat bahwa yang dimaksud dengan infaq fī sabīlillāh adalah pengeluaran harta yang dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini mencakup seluruh bentuk infaq dalam kebaikan, seperti membantu fakir miskin, mendukung dakwah, pendidikan Islam, jihad, dan berbagai kemaslahatan umat.

Imam Al-Qurthubi menekankan bahwa keberkahan infaq bergantung pada dua hal utama, yaitu keikhlasan niat dan kehalalan harta. Sebagaimana benih yang baik akan tumbuh subur, demikian pula harta yang halal dan dikeluarkan dengan niat yang lurus akan melahirkan pahala yang berlipat. Fakhruddin Ar-Razi menambahkan bahwa pelipatgandaan pahala berbeda-beda sesuai tingkat keimanan, ketulusan, dan manfaat sosial dari infaq tersebut.

Perbedaan dan Persamaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

Zakat, infaq, dan sedekah sama-sama merupakan bentuk pengeluaran harta yang dianjurkan dalam Islam, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Zakat bersifat wajib dengan ketentuan nisab, haul, dan golongan penerima yang telah ditetapkan. Infaq bersifat sunnah dan lebih fleksibel, dapat dilakukan kapan saja dan untuk berbagai kebutuhan kebaikan. Sedekah memiliki makna paling luas karena mencakup pemberian harta maupun non-harta, seperti tenaga, bantuan, dan senyum yang tulus.

Persamaan ketiganya terletak pada tujuan utama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan menumbuhkan kepedulian sosial. Ketiganya juga menjadi sarana penyucian jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta.

Asbābun Nuzūl Ayat

Para ulama menyebutkan bahwa ayat ini turun sebagai dorongan dan motivasi kepada kaum muslimin agar tidak ragu berinfaq di jalan Allah, khususnya dalam konteks mendukung perjuangan dan kepentingan umat Islam. Ayat ini juga menjadi penguat hati para sahabat yang telah mengorbankan harta mereka, agar yakin bahwa pengorbanan tersebut tidak akan sia-sia di sisi Allah.

Penutup

Al-Baqarah ayat 261 menanamkan keyakinan bahwa infaq adalah investasi akhirat yang pasti mendatangkan keuntungan. Dengan infaq yang ikhlas dan berasal dari harta yang halal, seorang muslim tidak hanya memperoleh pahala berlipat, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kesejahteraan dan solidaritas umat. Ayat ini mengajarkan bahwa harta adalah amanah yang harus dikelola untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *