Menghidupkan Spirit Pengorbanan di Bulan Haram

www.bmtpas.com Syariat berqurban dalam agama Islam merupakan bagian dari ibadah yang sangat mulia dan erat kaitannya dengan nilai ketaatan, ketakwaan, dan pengorbanan kepada Allah SWT. Menjelang Idul Adha dan masuknya bulan Dzulqa’dah—salah satu dari empat bulan haram—penting untuk memahami dasar, sejarah, serta keutamaan dari ibadah qurban. Berikut adalah penjelasan menyeluruh:

🌙 Empat Bulan Haram dan Keutamaannya

Empat bulan haram (الأشهر الحرم) dalam Islam adalah:

  1. Dzulqa’dah

  2. Dzulhijjah

  3. Muharram

  4. Rajab

Keutamaan dan Hikmahnya:

  • Disebut “bulan haram” karena pada bulan-bulan ini Allah SWT mengharamkan peperangan, kecuali jika diserang.

  • Allah melipatgandakan pahala amal saleh, dan dosa pun lebih besar bobotnya.

  • Tujuannya adalah menjaga keamanan dan ketenangan bagi umat Islam agar bisa beribadah dengan khusyuk, terutama pada musim haji (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram).

  • Tiga bulan berturut-turut (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram) sangat erat hubungannya dengan ibadah haji, yang menjadi puncak ibadah tahunan umat Islam.

🕋 Hubungan Bulan Haram dengan Ibadah Haji

  • Dzulqa’dah: Awal masa perjalanan menuju haji dimulai. Di masa Nabi pun, jamaah mulai bersiap dari bulan ini.

  • Dzulhijjah: Pelaksanaan seluruh manasik haji berlangsung di bulan ini (Arafah, Musdalifah, Mina)

  • Muharram: Menandai fase pasca haji, sekaligus pembuka tahun baru Hijriyah dengan semangat spiritual baru.

🐑 Syariat Qurban dan Sejarah Pensyariatannya
1. Awal Mula Perintah Qurban
  • Perintah qurban sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

  • Dalam Al-Qur’an (Surah As-Saffat: 102-107), dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim menerima perintah melalui mimpi untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Saat ia hendak melaksanakan perintah itu:

    “Maka Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
    (QS. As-Saffat: 107)

  • Peristiwa ini menjadi simbol totalitas ketaatan kepada Allah, bahkan atas sesuatu yang sangat dicintai.

2. Pensyariatan kepada Nabi Muhammad SAW
  • Syariat qurban diperkuat dalam Islam melalui Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah.

  • Berdasarkan dalil:

    “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.”
    (QS. Al-Kautsar: 2)

  • Qurban secara resmi menjadi sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi umat Islam yang mampu, dimulai pada tahun kedua Hijriah.

📜 Hikmah dan Tujuan Pensyariatan Qurban
  1. Meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam ketaatan dan pengorbanan.

  2. Mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dengan amal terbaik.

  3. Menumbuhkan kepedulian sosial dan ukhuwah, karena daging qurban dibagikan kepada fakir miskin.

  4. Sebagai bentuk syukur atas nikmat harta dan kehidupan.

  5. Menyucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia.

  6. Menghidupkan syiar Islam di tengah masyarakat.

🛐 Amalan yang Dianjurkan di Bulan Dzulqa’dah dan Menjelang Idul Adha (bagi yang tidak berhaji)
  1. Berpuasa sunnah di hari-hari awal Dzulhijjah (terutama 9 Dzulhijjah: Puasa Arafah).

  2. Memperbanyak takbir, tahlil, tahmid menjelang Idul Adha.

  3. Melaksanakan qurban jika mampu.

  4. Bersedekah dan membantu fakir miskin.

  5. Memperbanyak doa dan dzikir.

  6. Memperbaiki shalat wajib dan sunnah secara rutin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *